Perhitungan Hari dan Pasaran
Sejak dahulu orang Jawa telah mempunyai “perhitungan“(petung Jawa) tentang pasaran, hari, bulan dan lain sebagainya. Perhitungan itu meliputi baik buruknya pasaran, hari, bulan dan lain sebagainya. Khusus tentang hari dan pasaran terdapat di dalam mitologi sebagai berikut :
1.Batara Surya ( Dewa Matahari ) turun ke bumi menjelma menjadi Brahmana Raddhi di gunung tasik. Ia menggubah hitungan yang disebut Pancawara ( lima bilangan ) yang sekarang disebut Pasaran yakni : Legi, Paing, Pon, Wage dan Kliwon nama kunonya : Manis, Pethak (an) Abrit (an) Jene (an) Cemeng (an), kasih. (Ranggowarsito R.NG.I : 228)
2.Kemudian Brahmana Raddhi diboyong dijadikan penasehat Prabu Selacala di Gilingwesi sang Brahmana membuat sesaji, yakni sajian untuk dewa-dewa selama 7 hari berturut-turut dan tiap kali habis sesaji, hari itu diberinya nama sebagai berikut:
a. Sesaji Emas, yang dipuja Matahari. Hari itu diberinya nama Radite, nama sekarang : Ahad.
b. Sesaji Perak, yang dipuja bulan. Hari itu diberinya nama : Soma, nama sekarang : Senen.
c. Sesaji Gangsa ( bahan membuat gamelan, perunggu ) yang dipuja api, hari itu diberinya nama : Anggara, nama sekarang Selasa.
d. Sesaji Besi, yang dipuja bumi, hari itu diberinya nama : buda, nama sekarang : Rebo.
e. Sesaji Perunggu, yang dipuja petir. Hari itu diberinya nama : Respati, nama sekarang : Kemis.
f. Sesaji Tembaga, yang dipuja Air. Hari itu diberinya nama : Sukra, nama sekarang : Jumat
g. Sesaji Timah, yang dipuja Angin. Hari itu diberinya nama : Saniscara disebut pula : Tumpak, nama sekarang : Sabtu.
Nama sekarang hari-hari tersebut adalah nama hari-hari dalam Kalender Sultan Agung, yang berasal dari kata-kata Arab ( Akhad, Isnain, Tslasa, Arba’a, Khamis, Jum’at, Sabt ) nama-nama sekarang itu dipakai sejak pergantian Kalender Jawa – Asli yang disebut Saka menjadi kalender Jawa / Sultan Agung yang nama ilmiahnya Anno Javanico ( AJ ). Pergantian kalender itu mulai 1 sura tahun Alip 1555 yang jatuh pada 1 Muharam 1042 = Kalender masehi 8 Juli 1633. Itu hasil perpaduan agama Islam dan kebudayaan Jawa.
Angka tahun AJ itu meneruskan angka tahun saka yang waktu itu sampai tahun 1554, sejak itu tahun saka tidak dipakai lagi di Jawa, tetapi hingga kini masih digunakan di Bali. Rangkaian kalender saka seperti : Nawawara ( hitungan 9 atau pedewaan ) Paringkelan ( kelemahan makhluk ) Wuku ( 30 macam a’7 hati, satu siklus 210 hari ) dll.
Dipadukan dengan kalender Sultan Agung ( AJ ) tersebut, keseluruhan merupakan petungan ( perhitungan ) Jawa yang dicatat dalam Primbon. Dikalangan suku Jawa, sekalipun di lingkungan kaum terpelajar, tidak sedikit yang hingga kini masih menggunakannya ( baca : mempercayai ) primbon.
Hitungan Pasaran yang berjumlah lima itu menurut kepercayaan Jawa adalah sejalan dengan ajaran “ Sedulur papat, kalima pancer “ empat saudara sekelahiran, kelimanya pusat.
Ajaran ini mengandung pengertian bahwa badan manusia yang berupa raga, wadag, atau jasad lahir bersama empat unsur atau roh yang berasal dari, tanah, air, api dan udara. Empat unsur itu masing-masing mempunyai tempat di kiblat empat. Faktor yang kelima bertempat di pusat, yakni di tengah.
Lima tempat itu adalah juga tempat lima pasaran, maka persamaan tempat pasaran dan empat unsur dan kelimanya pusat itu adalah sebagai berikut :
1. Pasaran Legi bertempat di timur, satu tempat dengan unsur udara, memancarkan sinar ( aura ) putih.
2. Pasaran Paing bertempat di selatan, salah satu tempat dengan unsur Api, memancarkan sinar merah.
3. Pasaran Pon bertempat di barat, satu temapt dengan unsur air, memancarakan sinar kuning.
4. Pasaran Wage bertempat di utara, satu tempat dengan unsur tanah, memancarkan sinar hitam
5. Kelima di pusat atau di tengah, adalah tempat Sukma atau Jiwa, memancarkan sinar manca warna( bermacam-macam)
Dari ajaran sadulur papat, kalima pancer dapat diketahui betapa pentingnya Pasaran Kliwon yang tempatnya ditengah atau pusat ( sentrum ) tengah atau pusat itu tempat jiwa atau sukma yang memancarkan daya – perbawa atau pengaruh kepada “ Sadulu Papat atau Empat Saudara ( unsur ) sekelahiran.
Satu peredaran “ Keblat papat kalima pancer “ itu dimulai dari timur berjalan sesuai dengan perputaran jam dan berakhir di tengah ( pusat ) Peta dari jalannya dapat digambarkan sebagai berikut :
Menep ing rahsa sateleng kalbu,Amatek cipta ambasuh sukma,Sumunaring raga ambudidaya,Nora iguhing palena pikir,Imaningsun anuju dhat luhur,Nembah asaling muasal,Oncat hawa lereming asepi.
Dalam budaya jawa,mari kita mengutip satu tembang Jawa:
Tak uwisi gunem iki;saya akhiri pembicaraan ini.Niyatku mung aweh wikan;saya hanya ingin memberi tahu. Kabatinan akeh lire kabatinan;kebatinan banyak macamnya. Lan gawat ka liwat-liwat dan artinya sangat gawat. Mulo dipun prayitno maka itu berhati-hatilah.Ojo keliru pamilihmu Jangan kamu salah pilih. Lamun mardi kebatinan kalau belajar kebatinan.
Tembang ini menggambarkan nasihat seorang tua (pinisepuh) kepada mereka yang ingin mempelajari kabatinan cara kejawen. Kiranya perlu dipahami bahwa tujuan hakiki dari kejawen adalah berusaha mendapatkan ilmu sejati untuk mencapai hidup sejati, dan berada dalam keadaan harmonis hubungan antara kawula (manusia) dan Gusti(Pencipta) ( jumbuhing kawula Gusti )/pendekatan kepada Yang Maha Kuasa secara total.
Keadaan spiritual ini bisa dicapai oleh setiap orang yang percaya kepada Tuhan, yang mempunyai moral yang baik, bersih dan jujur. beberapa laku harus dipraktekkan dengan kesadaran dan ketetapan hati yang mantap.Pencari dan penghayat ilmu sejati diwajibkan untuk melakukan sesuatu yang berguna bagi semua orang serta melalui kebersihan hati dan tindakannya. Cipta, rasa, karsa dan karya harus baik, benar, suci dan ditujukan untuk mamayu hayuning bawono. Ati suci jumbuhing Kawulo Gusti – hati suci itu adalah hubungan yang serasi antara Kawulo dan Gusti, kejawen merupakan aset dari orang Jawa tradisional yang berusaha memahami dan mencari makna dan hakekat hidup yang mengandung nilai-nilai.
Dalam budaya jawa dikenal adanya simbolisme, yaitu suatu faham yang menggunakan lambang atau simbol untuk membimbing pemikiran manusia kearah pemahaman terhadap suatu hal secara lebih dalam.Manusia mempergunakan simbol sebagai media penghantar komunikasi antar sesama dan segala sesuatu yang dilakukan manusia merupakan perlambang dari tindakan atau bahkan karakter dari manusia itu selanjutnya. Ilmu pengetahuan adalah simbol-simbol dari Tuhan, yang diturunkan kepada manusia, dan oleh manusia simbol-simbol itu ditelaah dibuktikan dan kemudian diubah menjadi simbol-simbol yang lebih mudah difahami agar bisa diterima oleh manusia lain yang memiliki daya tangkap yang berberda-beda.
Biasanya sebutan orang Jawa adalah orang yang hidup di wilayah sebelah timur sungai Citanduy dan Cilosari. Bukan berarti wilayah di sebelah barat-nya bukan wilayah pulau Jawa. Masyarakat Jawa adalah masyarakat yang menjunjung tinggi rasa kekeluargaan dan suka bergotong royong dengan semboyannya “saiyeg saekoproyo “ yang berarti sekata satu tujuan.
Kisah suku Jawa diawali dengan kedatangan seorang satriya pinandita yang bernama Aji Saka, sampai kemudian satriya itu menulis sebuah sajak yang kemudian sajak tersebut diakui menjadi huruf jawa dan digunakan sebagai tanda dimulainya penanggalan tarikh Caka.
Kejawen adalah faham orang jawa atau aliran kepercayaan yang muncul dari masuknya berbagai macam agama ke jawa. Kejawen mengakui adanya Tuhan Gusti Allah tetapi juga mengakui mistik yang berkebang dari ajaran tasawuf agama-agama yang ada.
Tindakan tersebut dibagi tiga bagian yaitu tindakan simbolis dalam religi, tindakan simbolis dalam tradisi dan tindakan simbolis dalam seni. Tindakan simbolis dalam religi, adalah contoh kebiasaan orang Jawa yang percaya bahwa Tuhan adalah zat.
Bagi yang tidak mampu dijangkau oleh pikiran manusia, karenanya harus di simbolkan agar dapat di akui keberadaannya misalnya dengan menyebut Tuhan dengan Gusti Ingkang Murbheng Dumadi, Gusti Ingkang Maha Kuaos, dan sebagainya. Tindakan simbolis dalam tradisi dimisalkan dengan adanya tradisi upacara kematian yaitu medoakan orang yang meninggal pada tiga hari, tujuh hari, empatpuluh hari, seratus hari, satu tahun, dua tahun ,tiga tahun, dan seribu harinya setelah seseorang meninggal ( tahlhilan ). Dan tindakan simbolis dalam seni dicontohkan dengan berbagai macam warna yang terlukis pada wajah wayang kulit; warna ini menggambarkan karakter dari masing-masing tokoh dalam wayang.
Perkembangan budaya jawa yang mulai tergilas oleh perkembangan teknologi yang mempengaruhi pola pikir dan tindakan orang jawa dalam kehidupan. Maka orang mulai berfikir bagaimana bisa membuktikan hal gaib secara empiris tersebut dengan menggunakan berbagai macam metode tanpa mengindahkan unsur kesakralan. Bahkan terkadang kepercayaan itu kehilangan unsur kesakralannya karena dijadikan sebagai obyek exploitasi dan penelitian.
Kebiasaan orang Jawa yang percaya bahwa segala sesuatu adalah simbol dari hakikat kehidupan, seperti syarat sebuah rumah harus memiliki empat buah soko guru (tiang penyangga) yang melambangkan empat unsur alam yaitu tanah, air, api, dan udara, yang ke empatnya dipercaya akan memperkuat rumah baik secara fisik dan mental penghuni rumah tersebut. Namun dengan adanya teknologi konstruksi yang semakin maju, keberadaan soko guru itu tidak lagi menjadi syarat pembangunan rumah.Dengan analisa tersebut dapat diperkirakan bagaimana nantinya faham simbolisme akan bergeser dari budaya jawa. Tapi bahwa simbolisme tidak akan terpengaruh oleh kehidupan manusia tapi kehidupan manusialah yang tergantung pada simbolisme. Dan sampai kapanpun simbolisme akan terus berkembang mengikuti berputarnya sangkakala.
Neptu Hari:
Minggu Pon : 12
Senin Pon : 11
Selasa Pon : 10
Rabu Pon : 14
Kamis Pon : 15
Jum’at Pon : 13
Sabtu Pon : 16
Minggu Kliwon : 13
Senin Kliwon : 12
Selasa Kliwon : 11
Rabu Kliwon : 15
Kamis Kliwon : 16
Jum’at Kliwon : 14
Sabtu Kliwon : 17
Minggu Pahing : 14
Senin Pahing : 13
Selasa Pahing : 12
Rabu Pahing : 16
Kamis Pahing : 17
Jum’at Pahing : 15
Sabtu Pahing : 18
Minggu Wage : 9
Senin Wage : 8
Selasa Wage : 7
Kamis Wage : 12
Jum’at Wage : 10
Sabtu Wage : 13
Minggu Legi : 10
Senin Legi : 9
Selasa Legi : 8
Rabu Legi : 12
Kamis Legi : 13
Jum’at Legi : 11
Sabtu Legi : 14
Pembuatan Nama
Neptu hari :
Mingggu : 5
Senin : 4
Selasa : 3
Rabu : 7
Kamis : 8
Jum’at : 6
Sabtu : 9
Neptu Huruf sbb : Ha 1, Na 2, Ca 3, Ra 4, Ka 5, Da 6, Ta 7, Sa 8, Wa 9, La 10, Pa 11, Dha 12, Ja 13, Ya 14, Nya 15, Ma 16, Ga 17, Ba 18, Tha 19, Nga 20
Neptu Pasaran : Pon 7, Wage 4, Kliwon 8, legi 5, Pahing 9
Jumlahkan Neptu Weton ( hari dan pasaran ) dengan Neptu Huruf nama. Dari penjumlahan dikurangi lima-lima.
Contoh :
1. Kelahiran Jum,at Legi
2. Nama Sutoyo = S 8, T 7, Y 14 = 29
Penjumlahan 11+29 = 40 dikurangi lima-lima habis.
Arti Sebuah Nama:
1. Sri : Artinya selamat dan banyak rejekinya
2. Lungguh : Berkedudukan baik dan berpangkat
3. Gedhong : Kelak dapat berhasil dan kaya
4. Lara : Selalu menderita dan sakit-sakitan
5. Pati : Kelak akan menderita, tidak berumur panjang
Perjodohan:
Neptu huruf :Ha=6 Na=3 Ca=3 Ra=3 Ka=3 Da=5 Ta=3 Sa=3 Wa=6 La=5
Pa=1 Dha=4 Ja=3 Ya=8 Nya=3 Ma=5 Ga=1 Ba=2 Tha=4 Nga=2
Caranya dengan menjumlahkan nama calon pengantin pria dan wanita ambil huruf hidupnya saja.
Contoh :
Waluyo : W =6 L = 5 Y =8 = 19
Prihatini : P = 1 H = 6 T =3 N =3 = 13
19 + 13 = 32 dikurangi tujuh – tujuh ( 4 )
Hitungan Sisa sbb :
1. Tunggak Tan Semi : Sengsara selama menjadi pasangan
2. Pisang Pinugel : Cerai
3. Lumbung Gumulang : Melarat seumur hidup, boros
4. Sanggar Waringin : Menjadi pengoyom dan kaya
5. Pedaringan Kebak : Selalu dalam kecukupan, dan menjadi pelindung
6. Satria Lelaku : Harus berdagang dan bisa terhormat
7. Pandhita Mukti : Bahagia, tentram selamanya
Hitungan lain sbb :
1. Pisang Pinunggel : Mati, artinya bila punya anak lelaki, ayahnya yang meninggal, bila punya anak wanita maka ibunya yang akan meninggal lebih dulu.
2. Sanggar Waringin : Mendapat keteduhan ( tentram dan bahagia )
3. Gedhong Rembulan : Cepat Kaya, tetapi sering tertipu
4. Bale Kedhawang : Menakutkan ,selalu gelisah
5. Liman Plasungan : Gajah sering lepas, bila punya anak sesudah besar akan meninggal
6. Warak Pangrungruman : Pandai mencari simpati, gampang cari rejeki, tetapi tidak pandai menyimpannya
7. Garangan Macan : Pandai cari uang tapi sering tertipu
Menghitung Hari
Cth : 12 April 1974
1. Tahun diambil dua angka belakang 74
2. Tahun 74 : 4 18
3. Angka Bulan 4
4. Tanggal 12 +
Jumlah 108
6-
Sisa 102 : 7 =4
( Jum’at)
Menghitung Pasaran
1. Tahun 74 : 4 = 18
2. Angka bulan = 4
3. Tanggal = 12+
Jumlah = 34
2-
Sisa 32 : 5 =2 ( legi )
Hari Pernikahan
Hitungan Neptu hari dan pasaran, ketika acara berlangsung dan dikurangi tujuh-tujuh, jumlahnya adalah jawaban keadaan pengantin dikemudian hari. Bila sisanya sbb :
1. Wasesa Segara : Luas pandangan hidupnya, sangat berwibawa
2. Tunggak semi : Banyak anak tetapi sering sakit-sakitan
3. Satria Wibawa : Selalu mendapat keberuntungan dan dapat kaya
4. Sumur Sinaba : Selalu menjadi pengayoman, menolong orang
5. Satria Wirang : Selalu sengsara, melarat
6. Bumi Kapetak : Selalu tersisih, tetapi dapat simpan harta
7. Lebu Katiup Angin : Selalu kekurangan, selalu pindahrumah, dan sering pindah kerjaan dan kehidupannya tidak menentu
Hitungan lainnya :
Jumlahkan Neptu hari dan pasaran kedua calon pengantin dan kurangi empat-empat, kalau sisanya ssb :
1. Gentho : Sulit mendapatkan anak
2. Gembili : Banyak anaknya
3. Sri : Banyak rejekinya
4. Punggel : Salah satu mati muda
Mendirikan Rumah
Jumlah Neptu hari dan pasaran ketika akan mendirikan rumah/membangun rumah, dari jumlah itu dikurangi lima-lima, bila sisanya :
1. Kerta : Mendapat kejayaan
2. Yasa : Mendapat Kejayaan
3. Candi : Mendapat keberuntungan
4. Rogoh : Sering kemasukan pencuri
5. Sempoyong : Sering pindah rumah
Pindah Rumah
Jumlahkan Neptu hari dan pasaran pada hari saat mau pindah rumah, jumlahnya dikurangi enam-enam, bila sisanya sbb:
1. Pitutur : Banyak kesulitan
2. Demang Kandhuruwan : Sering menderita sakit
3. Satria Pinayungan : Banyak yang memuji dan terhormat
4. Mantri Sinaroja : Disenangi tetangga dan orang banyak
5. Macan Ketawan : Sering bertengkar dan digugat
6. Nuju Pati : Serig menderita dan selalu sedih
Neptu dan hari pasaran yang dipakai :
Jum’at 1, Sabtu 2, Ahad 3, Senin 4, Selasa 5, Rabu 6, Kamis 7.
Kliwon 1, Legi 2, Paing 3, Pon 4, Wage 5
Hitungan lain :
Jumlah Neptu hari dan pasaran dikurangi empat-empat, bila sisa sbb :
1. Kerta, dihormati oleh tetangga
2. Yasa, Tentram dan tenang hidupnya
3. Rogoh, Sering didatangi pencuri
4. Sempoyong, Sering pindah rumah
Bila jumlah Neptunya sbb :
Jumlah Neptu Weton Menghadap ke
7 Utara atau Timur
8 Utara atau Timur
9 Selatan atau Timur
10 Selatan atau Barat
11 Barat
12 Utara atau Barat
13 Utara atau Timur
14 Selatan atau Timur
15 Barat
16 Barat
17 Utara atau Barat
18 Utara atau Timur
Kelemahan Naga
No Hari/ Pasaran Kedudukan Tidur Bangun Lengah Naga
1 Minggu Pon Timur Laut 09.00 00.00 10.00 – 22.00
2 Senin Wage Barat Laut 08.00 23.00 09.00 – 22.00
3 Selasa Kliwon Timur 12.00 16.00 13.00 – 15.00
4 Rabu Legi Timur Laut 08.00 23.00 09.00 – 22.00
5 Kamis Pahing Timur Laut 08.00 15.00 09.00 – 15.00
6 Jum’at Pon Barat Laut 11.00 00.00 12.00 – 23.00
7 Sabtu Wage Barat Laut 08.00 00.00 19.00 – 23.00
8 Minggu Kliwon Barat Laut 09.00 00.00 10.00 – 22.00
9 Senin Legi Barat daya 08.00 23.00 09.00 – 22.00
10 Selasa Pahing Timur Laut 12.00 16.00 13.00 – 16.00
11 Rabu Pon Barat Daya 08.00 23.00 09.00 – 22.00
12 Kamis Wage Timur Laut 08.00 15.00 09.00 – 14.00
13 Jum’at Kliwon Barat Daya 11.00 00.00 12.00 – 23.00
14 Sabtu Legi Barat Daya 08.00 00.00 09.00 – 23.00
15 Minggu Pahing Barat Daya 09.00 00.00 10.00 – 23.00
16 Senin Pon Timur 08.00 23.00 09.00 – 22.00
17 Selasa Wage Timur Laut 12.00 16.00 13.00 – 15.00
18 Rabu Kliwon Tenggara 08.00 23.00 09.00 – 22.00
19 Kamis Legi Barat Laut 08.00 16.00 09.00 – 15.00
20 Jum’at Pahing Tenggara 11.00 00.00 12.00 – 23.00
21 Sabtu Pon Timur 08.00 00.00 09.00 – 23.00
22 Minggu Wage Barat Daya 09.00 00.00 10.00 – 23.00
23 Senin Kliwon Timur Laut 08.00 23.00 09.00 – 22.00
24 Selasa Legi Barat Laut 12.00 16.00 13.00 – 15.00
25 Rabu Pahing Timur 08.00 23.00 09.00 – 22.00
26 Kamis Pon Tenggara 08.00 15.00 09.00 – 14.00
27 Jum’at Wage Tenggara 11.00 00.00 12.00 – 23.00
28 Sabtu Kliwon Timur Laut 08.00 00.00 09.00 – 23.00
29 Minggu Legi Tenggara 09.00 00.00 10.00 – 23.00
30 Senin Pahing Barat Laut 08.00 23.00 09.00 – 22.00
31 Selasa Pon Tenggara 12.00 16.00 13.00 – 15.00
32 Rabu Wage Timur 08.00 23.00 09.00 – 22.00
33 Kamis Kliwon Timur 08.00 23.00 09.00 – 22.00
34 Jum’at Legi Timur 11.00 00.00 12.00 – 23.00
35 Sabtu Pahing Timur 08.00 00.00 09.00 – 23.00
Penjelasan Kedudukan Sang Naga
Apabila dihitung Neptu hari da pasarannya sbb :
- 7, 12, 17 : Naga berada di Timur Laut
- 8, 13 : Naga berada di Barat Laut
- 9, 14 : Naga berada di Barat Daya
- 10, 15 : Naga berada di Tenggara
- 11, 16, 18 : Naga berada di Timur
Rotasi Waktu Pancaran Daya
Rotasi | Jam |
|
|
|
Malam | 18-20 | 20-21 | 21-23 | 23-01 | 01-03 | 03-04 | 04-06 |
Siang | 06-08 | 08-09 | 09-11 | 11-13 | 13-15 | 15-16 | 16-18 |
Hari | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 |
Minggu | Kuning | Hitam | Hijau | Putih | Merah | Putih | Merah |
Senin | Hitam | Hijau | Putih | Merah | Putih | Merah | Kuning |
Selasa | Hijau | Putih | Merah | Putih | Merah | Kuning | Hitam |
Rabu | Putih | Merah | Putih | Merah | Kuning | Hitam | Hijau |
Kamis | Merah | Putih | Merah | Kuning | Hitam | Hijau | Putih |
Jum’at | Putih | Merah | Kuning | Hitam | Hijau | Putih | Merah |
Sabtu | Merah | Kuning | Hitam | Hijau | Putih | Merah | Putih |
|
|
|
|
|
|
|
|
Pasaran | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 |
Pon | Kuning | Hitam | Hijau | Putih | Merah | Kuning | Hitam |
Wage | Hitam | Hijau | Putih | Merah | Kuning | Hitam | Hijau |
Kliwon | Hijau | Putih | Merah | Kuning | Hitam | Hijau | Putih |
Legi | Putih | Merah | Kuning | Hitam | Hijau | Putih | Merah |
Paing | Merah | Kuning | Hitam | Hijau | Putih | Merah | Kuning |
Kuning : Ego, Harga Diri, Kederajatan
Hitam : Lumawah, nafsu, kebendaan, uang
Hijau : Kasih sayang, Mulhimah, nafsu ingin tahu
Putih : Kesucian, Kepandhitaan, Spiritual, Diam
Merah : Amarah keserakahan, galak, dan pemberani
- Membuka suatu usaha : warnanya hitam-hitam ( banyak uang )
- Membuka kantor : waktunya adalah kuning-kuning ( sukses )
- Membuka Badan Sosial : Warnanya hijau putih( kasih dan suci )
- Mendirikan sesuatu bersifat keamanan : Merah-merah ( wibawa )
Bawana Ageng dan Bawana Alit
1. Warna Kuning berada di Paru-paru, hari Minggu pasaran Pon
2. Warna Hitam berada di Perut, hari Senin pasaran Wage
3. Warna Hijau berada di Jantung, hari Selasa pasaran Kliwon
4. Warna Putih berada di Buah Pinggang, hari Rabu pasaran Legi
5. Warna Merah berada di Hati/Lever, hari Kamis pasaran Paing
6. Warna Putih berada di Ginjal, hari Jum’at pasaran Legi
7. Warna Merah berada di Hati ( perut bgn kanan ), hari Sabtu pasarannya Paing
Mengetahui Jalannya Hitungan Hari Mingguan
- Bila hari “Ahad” hitungannya bertemu “lima”, utara tempatnya , rupanya kelabu dan Nabinya Nuh
- Bila hari “ Senin” hitungannya bertemu “empat” penghidupannya selatan, rupanya kuning, Nabinya Musa
- Bila hari “Selasa” hitungannya bertemu “tiga” penghidupannya selatan barat, rupanya merah kuning, Nabinya Isa
- Bila hari “Rabu” hitungannya bertemu “tujuh” penghidupannya selatan timur, rupanya hitam putih, Nabinya Ibrahim
- Bila hari “Kamis” hitungannya bertemu “delapan” penghidupannya di timur persis, rupanya merah, Dewi Fatimah
- Bila hari “Jum’at” hitungannya bertemu “enam” penghidupannya di barat persis, rupanya hitam, Nabinya Muhammad
- Bila hari “Sabtu” hitungannya bertemu “Sembilan” penghidupannya utara barat, rupanya putih, Nabinya Yusuf
Mengetahui Jalannya Hitungan Hari Pasaran;
- Bila hari “Legi” hitungannya bertemu “lima”, timur tempatnya, rupanya putih, kotanya selaka, lautnya santan kelapa, burungnya bangau, kayunya sekar petak, wayangnya Narada
- Bila hari “Pahing” hitungannya bertemu “sembilan” selatan tempatnya, rupanya merah, kotanya tembaga, lautnya darah, burungnya kuning, kayunya ingas, wayangnya Batara Brahma
- Bila hari “Pon” hitungannya bertemu “tujuh” , barat tempatnya, rupanya kuning, kotanya kencana, lautnya madu, burungnya kepodang, kayunya kemuning wayangnya Batara Kamajaya
- Bila hari “ Wage” hitungannya bertemu “empat” utara tempatnya, rupanya hitam, kotanya besi, lautnya nila, burungnya dandang, kayunya telasih, wayangnya batara Wisnu
- Bila hari “Kliwon” hitungannya bertemu “delapan” tengah persis tepatnya, rupanya ada putih ada merah, ada kuning majupat, kotanya selaka, tembaga, kencana, besi, lautnya majupat timur santan kelapa, selatan darah, barat madu, utara nila sedangkan burungnya bayan dengan ules bermacam-macam.
Pertemuan Hari Pasaran;
Bila bertemu “Tujuh” maka itu jelasnya Bumi
Bila bertemu “ Delapan “ maka itu jalannya Api
Bila bertemu “Sembilan” maka itu jalannya ‘Arsy empat
Bila bertemu “Sebelas” maka itu jalannya Bunga
Bila bertemu “ Duabelas” maka itu jalannya Syetan
Bila bertemu “ Tigabelas” maka itu jalannya Bintang
Bila bertemu “ Empatbelas” maka itu jalannya Bulan
Bila bertemu “Limabelas” maka itu jalannya Matahari
Bila bertemu “ Enambelas” maka itu jalannya Air
Bila bertemu “Tujuhbelas” maka itu jalannya Bumi
Bila bertemu “Delapanbelas” maka itu jalannya Api
Masalah Hari untuk mencari Sandang Pangan;
- Bila hari Jum’at Kliwon, maka sandang berada di barat , pangan di selatan, sakit berada di selatan
- Bila hari Sabtu Legi, maka sandang berada di selatan , pangan dan sakit di barat, pati berada di Timur
- Bila hari Ahad Pahing, maka sandang berada di timur , pangan di barat, sakit berada di selatan dan timur, pati berada di utara
- Bila hari Senen Pon, maka sandang berada di utaras , pangan di selatan, sakit berada di timur dan pati di barat
- Bila hari Selasa Wage, maka sandang berada di selatan , pangan di utara, sakit berada di timur, pati berada di barat
- Bila hari Rabu Kliwon, maka sandang berada di utara , pangan di timur, sakit berada di barat dan pati di selatan
- Bila hari Kamis Legi, maka sandang berada di timur , pangan di barat, sakit berada di selatan dan pati di utara
- Bila hari Jum’at Pahing, maka sandang berada di barat , pangan di barat, sakit dan pati berada di selatan
- Bila hari Sabtu Pon, maka sandang berada di selatan , pangan di timur, sakit berada di barat dan pati di utara
- Bila hari Ahad Wage, maka sandang berada di timur , pangan di barat, sakit berada di selatan, dan pati di utara
- Bila hari Senen Kliwon, maka sandang berada di selatan , pangan di timur, sakit berada di barat dan pati di utara
- Bila hari Selasa Legi, maka sandang berada di utara , pangan di selatan, sakit berada di timur dan pati di utara
- Bila hari Rabu Pahing, maka sandang berada di utara , pangan di barat, sakit berada di timur dan pati di selatan
- Bila hari Kamis Pon, maka sandang berada di timur , pangan di barat, sakit berada di selatan dan pati di utara
- Bila hari Jum’at Wage, maka sandang berada di barat , pangan di selatan, sakit berada di utara dan pati di timur
- Bila hari Sabtu kliwon, maka sandang berada di selatan , pangan di barat, sakit berada di timur dan pati di utara
- Bila hari Ahad Legi, maka sandang berada di timur , pangan dan sakit berada di utara dan pati di selatan
- Bila hari Senen Pahing, maka sandang berada di selatan , pangan di utara, sakit berada di timur dan pati di utara
- Bila hari Selasa Pon, maka sandang berada di timur , pangan di barat, pati berada di utara
- Bila hari Rabu Wage, maka sandang berada di utara , pangan di barat, sakit berada di timur dan pati di barat
- Bila hari kamis Kliwon, maka sandang berada di timur , pangan di selatan, sakit berada di barat dan pati di utara
- Bila hari Jum’at Legi, maka sandang dan pangan di barat, sakit berada di selatan dan pati di utara
- Bila hari Sabtu Pahing, maka sandang berada di selatan , pangan di utara, sakit berada di timur dan pati barat
- Bila hari Ahad Pon, maka sandang berada di timur , pangan di barat, sakit berada di selatan dan pati utara
- Bila hari Senen Wage, maka sandang berada di selatan , pangan di utara, sakit berada di timur dan pati barat
- Bila hari Selasa Kliwon, maka sandang berada di selatan , pangan di timur, sakit berada di barat dan pati di utara
- Bila hari Rabu Legi, maka sandang berada di utara , pangan di selatan, sakit berada di barat dan pati di timur
- Bila hari Kamis Pahing, maka sandang berada di timur , pangan di barat, sakit berada di selatan dan pati di utara
- Bila hari Jum’at Pon, maka sandang berada di barat , pangan di barat, sakit berada di selatan dan pati di utara
- Bila hari Sabtu Wage, maka sandang berada dan pangan di selatan, sakit berada di timur dan pati di barat
- Bila hari Ahad Kliwon, maka sandang berada di timur , pangan di barat, sakit berada di selatan dan pati di utara
- Bila hari Senen Legi, maka sandang berada di selatan , pangan di utara, sakit berada di timur dan pati barat
- Bila hari Selasa Pahing, maka sandang berada di selatan , pangan di utara, sakit berada di barat dan pati di timur
- Bila hari Rabu Pon, maka sandang berada di utara , pangan di barat, sakit berada di selatan dan pati di utara
- Bila hari kamis Wage, maka sandang berada di timur , pangan di barat, sakit berada di selatan dan pati di utara
Masalah waktu mencari rejeki
Bila hari ahad pagi, rizki besar hingga tengah hari, dari tengah hari hingga terbenan matahari rizki kecil
Bila hari senin pagi rizki kecil hingga tengah hari, dari tengah hari hingga terbenan matahari rizki besar
Bila hari selasa pagi, rizki condong ke timur, kala tengah hari hingga waktu ashar rahayu
Bila hari rabu pagi kala condong ke timur rizki kecil, tengah hari lingsir ke barat rahayu, ashar rizki besar
Bila hari kamis pagi rahayu, lingsir ke timur rizki besar, kala tengah hari rizki kecil, dari barat hingga ashar rahayu
Bila hari jum’at pagi kala lingsir ke timur rizki kecil, dari lingsir kebarat hingga ashar rahayu
Bila hari sabtu pagi lingsir ke timur rizki kecil, kala lingsir ke barat riski besar
Na’asnya Hari
Dalam 12 bulan, ada tiga bulan sekali terdapat hari na’as dan 3 bulan sekali yang terdapat hari na’as itu ialah :
Bila bulan Ramadhan, Syawal dan Dzulqaidah, na’asnya pada hari jum’at
Bila bulan Dzul Hijjah, Muharam dan Safar, na’asnya jatuh pada hari sabtu dan ahad
Bila bulan Robi’ul awal, Rajab dan Sya’ban, na’asnya jatuh pada hari rabu dan kamis
Bila bulan Rabi’ul awal, Rabi’ul akhir dan Jumadil awal, na’asnya jatuh pada hari Senen dan selasa
Ini dinamakan “ Jati Ngarang” maka berhati-hati dalam bercocok tanam, bepergian atau mendirikan rumah atau kegiatan lainnya karena bisa membawa celaka atau terkena cobaan. Untuk membangun rumah yang paling baik adalah pada bulan Safar, Rabi’ul Akhir dan Sya’ban
Pranata Mangsa
Untuk mengetahui peralihan musim, yang dibagi dalam 12 masa yang merupakan peristiwa yang perlu diberikan tanda, baik untuk memprediksi masa depan , kelahiran seseorang, bercocok tanam maupun perjalanan
Kasa (1)
- Berotasi selama :41 hari (23 juni – 2 agustus )
- Dewanya : Bathara Antaboga
- Candra : ratna jatuh dari tatahan
- Tanda-tanda : musim kemarau, pohon-pohon tidak berdaun, mulai palawija, belalang bertelur, matahari digaris utama menuju selatan dana ngin bertiup dari timur laut ke barat daya
- Watak kelahiran : bertabiat suka menolong orang
- Sifat : sedang, labil
- Batu : Jamrud, onix, mata kucing
- Warna : hitam, merah
- bunga : melati, gardena dan sedap malam
Karo (2)
- Berotasi selama : 23 hari (3 agustus – 25 agustus)
- Dewanya : Bathari Sakri
- Candra : Tanah yang retak
- Tanda-tanda : Musim kemarau, tanah terbelah karena kering, tanaman palawija harus dapat air, pohon kapuk dan mangga keluar daun mudanya. Matahari bergeser dari utara ke selatan, angina bertiup dari barat laut ke barat daya
- Watak kelahiran : bertabiat jorok
- Sifat : aktif tapi roboh
- Batu : ruby, topas, berlian dan turmalin
- Warna : hitam, jambon
- Bunga : melati, lely dan anggrek
Katiga (3)
1. Berotasi selama : 23 hari (26 agustus – 18 september)
2. Dewanya : Bathara kamajaya
3. Candra : anak menuruti ayah
4. Tanda-tanda : musim kemarau, mulai tumbuh ubi, gadung bangsa temu, bumbu, mulai memetik palawija. Matahari dari utara masuk garis kathulistiwa, angina bertiup dari utara ke selatan
5. Watak kelahiran : bertabiat kikir
6. Sifat : disenangi orang lain
7. Batu : pink, giok dan akik
8. Warna : kuning, hijau
9. Bunga : melati, lely dan anggrek
Kapat (4)
1. Berotasi selama : 25 hari (19 september -13 oktober)
2. Dewanya : Bhatara Asmara
3. Candra : pancuran emas berhamburan di bumi
4. Tanda-tanda : musim labuh, memasuki musim hujan, sumur kering, pohon kapukberbuah, burung manyar membuat sarang,. Matahari di garis khatulistiwa, angina bertiup dari barat laut ke tenggara
5. Watak kelahiran : bertabiat serba baik
6. Sifat : rapi, senang menolong
7. Batu : Opal, berlian, mirah dan merjan
8. Warna : biru, merah anggur
9. Bunga : melati, anggrek dan gladiol
Kalima (5)
1. Berotasi selama : 27 hari (14 oktober – 9 nopember)
2. Dewanya : Bhatara Asmara
3. Candra : pancuran emas berhamburan di bumi
4. Tanda-tanda : musim labuh, memasuki musim hujan, sumur kering, pohon kapuk berbuah, burung manyar membuat sarang,. Matahari di garis khatulistiwa ke selatan, angina bertiup dari barat laut ke tenggara
5. Watak kelahiran : bertabiat suka mencela
6. Sifat : banyak bicara dermawan
7. Batu : topaz, kalimaya dan aquamarine
8. Warna : merah, putih
9. Bunga : melati, anggrek dan gardena
Kanem (6)
1. Berotasi selama : 43 hari ( 10 nopember – 22 desember )
2. Dewanya : Bhatara Guru
3. Candra : pancuran emas berhamburan di bumi
4. Tanda-tanda : Musim hujan, musim buah mangga, rambutan, dan mulai membajak sawah. Matahari bergeser lagi ke selatan angina kencang dari abart ke timur
5. Watak kelahiran : tajam otaknya/ cerdas
6. Sifat : cerdas sombong
7. Batu : intan, safir dan nilam
8. Warna : hijau, merah jambu
9. Bunga : melati suplir, lely dan mawar merah
Kapitu (7)
1. Berotasi selama : 43 hari (23 desember – 3 februari
2. Dewanya : Bhatara Indra
3. Candra : bisa terbang tertiup angin
4. Tanda-tanda : musim penyakit, banjir, angina besar, mulai tanam pagi. Matahari berada di posisi sebelah selatan, angina kencang dari barat, tak tentu arah
5. Watak kelahiran : bertabiat sedang,
6. Sifat : panjang tangan
7. Batu : biduri bulan dan pirus
8. Warna : hijau biru
9. Bunga : melati sedap malam dan lely
Kawolu (8)
1. Berotasi selama : 27 hari (4 februari – 1 maret )
2. Dewanya : Bhatara Brahma
3. Candra : Tersiar dalam kehendak
4. Tanda-tanda : Musim hujan, tanaman padi mulai berbuah, banyak ulat dalam tanah. Matahari dari selatan bergeser ke utara, angina dari barat laut ke timur tak tentu arah
5. Watak kelahiran : bertabiat sedang,
6. Sifat : keras tapi dermawan
7. Batu : safir biru dan kalimaya
8. Warna : biru tua, hijau dan merah muda
9. Bunga : gladiol, gardena, aster dan mawar
Kasanga (9)
1. Berotasi selama : 25 hari (2 maret – 26 maret )
2. Dewanya : Bhatara Bayu
3. Candra : Ucapan yang lemah lembut
4. Tanda-tanda : Musim hujan, gangsir dan gareng (uir-uir) berbunyi, anjing birahi, tanaman padi hampir tua, burung kegirangan. Matahari berada pada garis khatulistiwa, angin dari selatan bertiup kencang
5. Watak kelahiran : tidak dapat berbicara dengan lemah lembut
6. Sifat : bicara seenaknya kadang seronok
7. Batu : safir, jamrud, kecubung
8. Warna : biru, hijau dan hitam dan abu-abu
9. Bunga : melati, mawar, gardena , kentil
Kasadasa (10)
1. Berotasi selama : 24 hari ( 27 maret – 19 april )
2. Dewanya : Bhatara Bisma
3. Candra : Gedong tertutup dalam hati
4. Tanda-tanda : Peralihan musim hujan ke musim kemarau, musim binatang mengandung, burung membuat sarang, padi sudah tua, siap panen, nelayan melaut. Matahari bergeser ke utara. Angin dari tenggara bertiup cukup kuat
5. Watak kelahiran : bertabiat suka sakit hati
6. Sifat : berkorban/ mengalah
7. Batu : kecubung, badarbesi dan biduri
8. Warna : merah, kuning
9. Bunga : gladiol, merah, mawar merah
Jestha/ destha (11)
1. Berotasi selama : 24 hari ( 20 april – 12 mei )
2. Dewanya : Bhatara Yamadipati
3. Candra : Intan diasah/ setia akan persaudaraan
4. Tanda-tanda : Musim kemarau, telur burung sudah menetas, puncak panen padi, unggas kekeringan. Matahari bergeser lagi ke utara, angina dari tenggara berhembus ke timur laut
5. Watak kelahiran : bertabiat suka mengambil barang orang
6. Sifat : kurang semangat
7. Batu : jamrud dan safir
8. Warna : merah anggur, jingga
9. Bunga : gladiol, mawar dan anyelir
Sadha (12)
1. Berotasi selama : 41 hari ( 13 mei – 22 juni )
2. Dewanya : Bhatara Yamadipati
3. Candra : Intan diasah/ setia akan persaudaraan
4. Tanda-tanda : hawa dingin, mulai panen buah jeruk, apel, nenas, dll, akhir panen padi musim tanam palawija. Matahari ke utara lagi, angina sepoi-sepoi dari timur ke barat
6. Sifat : dualisme tapi membimbing ilmu/ kepemimpinan
7. Batu : jamrud, aquamarine dan akik
8. Warna : biru, kuning dan putih
9. Bunga : melati, gardena dan anyelir
Alamat Bintang Kemukus
- Timur : Ada raja-raja berduka cita, para bupati kesusahan, orang desa semua kesusahan, banyak hujan, beras, padi murah emas dan intan susah dicari
- Tenggara : Ada raja wafat, orang dbanyak berpindah tempat, jarang hujan, buah-buahan banyak gugur, banyak penyakit, sedikit beras dan padi, kerbau dan sapi murah
- Selatan : Ada raja wafat, para bupati dan bawahannya sam susah, banyak hujan, padi, buah dan beras berhasil baik, kerbau sapi murah, tetapi orang desa semua kesusahan, sedih
- Barat Daya : Ada raja atau pembesar wafat, orang desa dapat banyak kebaikan, buah-buahan berhasil baik, beras dan padi murah, kerbau dan sapi banyak yang mati
- Barat : Ada raja diangkat, orang desa semua senang, banyak hujan, berhasil semua tanaman, beras dan padi murah
- Barat Laut : Ada raja merebut kedudukan, para bupati dan bawahannya berebutan, orang desa semua berduka cita, banyak hujan, halilintar menyambar, ada gerhana, kerbau dan sapi (ternak) banyak yang mati, sedikit padi dan beras, emas dan intan murah
- Utara : Ada raja kesusahan dalam pemerintahannya, para bupati berebutan banyak yang tewas, orang desa semua kesusahan, jarang hujan, emas, intan murah
- Timur Laut : Ada raja ditinggal rakyatnya, para bupati dan bawahannya banyak mati berperang, desa-desa hancur, rakyat menderita duka cita, jarang ada beras, padi, kerbau, sapi murah, buah semua berhasil baik
Gerhana
- Kasa : Dunia tentram, banyak orang berpindah tempat, orang mungkin akan senang, ternak tak kurang makan
- Karo : Hujan lebat, pohon semua tumbuh, banyak orang memfitnah, banyak hujan angina
- Katiga : Banyak hujan tanaman subur, orang desa banyak bertengkar, banyak bahaya
- Kapat : Jarang hujan, dunia taka man, orang desa bertengkar, memfitnah, dan kecurian, pala gantung rusak dan panas terik
- Kalima : Pikiran orang bimbang, banyak orang sakit, banyak orang berbuat tidak baik, tidak tentram hatinya
- Kanem : Banyak orang merasa susah, banyak orang sakit, hasil bumi rusak, di desa-desa banyak pencuri, banyak berpindah tempat
- Kapitu : Dunia tidak aman, orang bingung, menimbulkan keributan, banyak penyakit, krisis pangan dan orang susah
- Kaulu : Rakyat berduka cita, negeri tidak aman, orang desa banyak bertengkar, dan banyak pindah tempat
- Kasanga : Banyak orang bertengkar, kesusahan dan orang banyak menentang pemerintah
- Kadasa : Buah-buahan banyak, dunia tidak aman, banyak orang dikutuk orang tuanya, orang besar bertentangan, orang banyak lupa orang tuanya, orang banyak mati, banyak mengungsi ke Negara lain dengan keluarganya
- Destha : Dunia rusak, dagang susah, ada sesuatu meletus, orang berduka cita, banyak hujan
- Saddha : Dunia rebut, tanaman tidak berhasil, jual beli sepi, banyak penyakit, orang berduka cita, jarang sandang pangan berkurang
Memilih Pekarangan
- Miring ke timur, bernama manik mulia, lebur segala penyakit, banyak rejeki, selamat, tentram. Penolaknya tanami cocor bebek diujung barat
- Miring ke barat, bernama Sri sedana, sering merebut pendapat, bertengkar, banyak penyakit. Penolaknya ditanami pohon pisang batu di sudut timur
- Miring ke selatan, bernama Gelagah, hilang kekayaannya, sering mendapat bahaya. Penolaknya di tanami mawar (geni) ditengah karang
- Miring ke utara, bernama Indraprasta, segala apa kehendaknya bisa jadi, kalo kaya bisa sampai ke anak cucu
- Miring ke timur dan barat (ditengah tinggi) sebagai punggung sapi bernama Dharmalungit, akan memperoleh kekayaan banyak
- Miring keselatan, tapi sebelah selatannya rawa, bernama Sekar sinom, kaya harta, sering kehilangan. Penolaknya ditanami pohon asam dan delima
- Tinggi barat rendah utara bernama Danarasa, menjadi kaya istri dan kaya harta
- Tinggi barat rendah timur, bernama Srinugraha, mendapat karunia dari Tuhan yang besar
- Tinggi timur rendah barat bernama Kalawisa, tiada putus-putus kesakitan dan hampir mati
- Gumulung (landai) utara bernama Wisnumanitis, banyak memperoleh rejeki, turun sampai anak cucu
- Landai ke selatan bernama Shiwaboja, selalu mendapat godaan dan kesusahan
- Rata (datar) membawa bianglala merah semu kunign bernama Brahma padam, angker tanah itu, sering membahayakan
- Rata membawa kukuwung (bianglala) hijau menggenag bernama Endragana, selamat, baik
- Dikelilingi gunung atau bubun gbernama Kaula Katubing Bala, menjadi kaya harta benda
- Dikelilingi air bernama Sigarpenyalin, sering bertengkar. Penolaknya menanam air ditengah pekarangan
- Disebelah barat gunung bernama Asungelak, sering dirusak orang,. Penolaknya membuang lungka( tanah liat kering)
- Keluar air bernama Singhameta, kesakitan,. Penolaknya menanam batu ditengah0tengah pekarangan
- Dikelilingi rejeng atau pangkung bernama Sunialayu, kaya anak
- Diapit air disebelahnya jurang bernama Srimangepel, akan menjadi kaya beras dan padi
- Diapit gunung bernama Luwurwangke, disenangi oleh kerbau, sapi, dll
- Miring ke timur, utara gunung dan selatan gunung bernama Arjuna , besar hatinya, sering dimalui orang
- Dikelilingi gunung dan dibayangi gunung bernama Tiga warna, ayem dan tentram, selalu bertapa
- Rupanya (tanahnya) putih, rasanya manis, berbau harum itu bagus kedatangan kekayaan banyak
- Rupanya (tanahnya) hijau, rasanya manis, pedas, baunya tengik, itu lebih bagus, kaya dan selamat
- Rupanya merah, rasanya manis, baunya pedas, itu baik kaya ternak
- Rupanya hitam, rasanya pahit, baunya amis, itu amat jelek, menjadi teman setan
Manfaat Burung Platuk Bawang;
- Paruhnya diatas dipakai nyepuh prabot(kerja) jadi bertuah
- Paruh di bawah dipakai sisig, menyebabkan gigi kuat
- Lidahnya dimakan menyebabkan pintar bicara
- Matanya di gantung dalam rumah, menyebabkan kuat melek
- Bulu kepalanya diletakkan di bawah tempat tidur bayi, menjauhkan segala penyakit
- Kepalanya di bawa berperang, ditakuti oleh musuh
- Otaknya dipakai pilis mata, menyebabkan jauh dari penyakit
- Otaknya dicampur dengan kelapa hijau, dipakai meminyaki rambut, menyebabkan tumbuhnya rambut tebal
- Otaknya dimakan, menyebabkan dikasihi oleh orang banyak
- Darahnya dikeringkan, dipakai pupuk mata, mata menjadi awas, tidak mudah lamur
- Dadanya dimakan, jika sakit akan lekas sembuh, tanam disawah amat baik menyebabkan tanah subur
- Brutunya dimakan, menyebabkan ditakuti oleh orang
- Lehernya dimakan, menyebabkan disenangi oleh anak-anak
- Bulu sayap kanan kadut (pada ikat pinggang) bisa dikasihi orang
- Bulu sayap kiri dipakai kekili telinga, menyebabkan tidak tuli
- Sayap kanan di taruh di bawah tempat tidur, menyebabkan lekas bangun, kalau ditanam pada tempat angker di pojok tenggara atau timur, tapi jangan lebih dari 8 lembar, tempat itu menjadi punah angkernya
- Isi sayapnya dimakan menyebakan hati kuat
- Sayap dicampur minyak kelapa, dipakai mengurut, menghilangkan sakit beser, petek, gudig atau kudis
- Kakinya ditanam disawah atau lading, menyebabkan subur, jika dipakai obat busung akan lekas sembuh
- Kukunya dipakai menidurkan orang sakit lekas sembuh, jika dimakan dicintai wanita
- jantungnya dimakan bisa mempercepat apa yang di kehendaki
- Empedu direndam airnya diminum bisa kuat berjalan jauh
- Ungsilan( limpa) dimakan akan dikasihi istri dan guru
- Brutu dimakan oleh wanita disayang suami
- Brutu dan bulu leher dibakar, abunya dimakan oleh wanita menyebabkan cantik rupanya
- Kulitnya dipakai sabuk, menyebabkan kuat menahan sesuatu
- Hatinya di usapkan Zakar menyebabkan kuat asmara
- Pepusuhan(jantung) dicampur jamu atau air lalu diminum, menyebabkan orang kuat
- Otot (urat) dimakan menghilangkan sakit linu
- Bulunya semua di baker, abunya dibedakkkan pada orang sakit busung bisa lekas sembuh
- Jika burung itu seluruh badannya di campur adas pulasari sedikit dipakai jamu diminum, anak yang sakit cepat sembuh
Burung Perkutut (titiran) yang baik;
- Kuku jarinya kedua jempolnya putih, bernama Srimangepel, peliharaan petani, yang memelihara kesampaian cita-citanya
- Paruh dan sisik kakinya hitam bernama Wisnuwicitra, yang memelihara selamat, dari banyak upaya dan gangguan
- Agak hitam seluruh badannya bernamaWisnumangemu, patut peliharaan orang yang berpangkat murah rejeki, lekas kaya
- Paruh dan sisik kakinya putih bernama Kasumawicitra yang memelihara banyak rejekinya, mudah mencari segala cita-citanya jadi
- banyak bulu ekornya 15 bernama Pendawa Mijil yang memelihara mudah dapat rejeki
- Matanya merah bercahaya bersinar sebagai mirah bernama Purnama sidi, warna bulu keputih-putihan yang memelihara banyak orang saying, memberi kewibawaan
- Mata kuning berkilau/ bercahaya bernama Mercu jiwa, yang memelihara dikasihi orang, mndatangkan rejeki dan selamat, jik keseluruhan badan dan kepalanya demikian, cocok peliharaan ratu
- Seluruh badannya putih, adalah utamanya burung patut peliharaan raja
- Waktu senja bersuara bernama Gedong meneb, akan memberi harta benda kepada yang memeliharanya
- Pagi waktu matahari terbit bersuara, bernamaGedong menga, yang memelihara selamat, bisa menyimpan uang dan emas
- Mata dan paruh kaki hitam, bernama Wisnu murti peliharaan raja, menjadi tumbal penolak penyakit atau perbuatan orang jahat, membawa keselamatan
- Warna bulu pada lehernya agak kuning, bernama Udan mas, yang memelihara banyak rejekinya, harta bendanya cukup, dapat keuntungan yang besar
- Suaranya bersusun bernama Widaksanagastagasti, amat baik yang memelihara tercapai segala cita-citanya, segala sesuatu tidak akan ditolaknya, dikasihi oleh orang banyak
- Burung perkutut yang suaranya ngelik (keras ) bernama Muncis, memberi hati tenang, tentram, dimalui/ ditakuti orang
- Jika suaranya ngelik-ngelik dan baik rupanya, selamat yang memelihara, jika dipakai memikat mudah dapat
- Berkobar (bercahaya) sebagai api, dapat membuat kaya raya dan segala keinginannya tercapai, selamat wal’afiat
- Burung perkutut yang bersarang di tanah, kotorannya baik dijadikan obat segala penyakit
Bumi – Bulan – Matahari;
Jarak bumi terhadap matahari, kala revolusi dan kala rotasi
Nama Planet Jarak x 1juta km Kala revolusi Kala rotasi
Matahari
–
– 25 hari
Mercurius 58 88 hari 59 hari
Venus 108 224 hari 249 hari
Bumi 105 365,3 hari 23,6 jam
Mars 228 687 hari 24,6 jam
Yupiter 778 11,9 tahun 9,9 jam
Saturnus 1428 29,9 tahun 10,4 jam
Uranus 2867 84 tahun 10,8 jam
Neptunus 4495 164,8 tahun 15,7 jam
Pluto 5900 284,4 tahun 6,4 hari
Kala revolusi ialah lamanya suatu planet mengitari matahari 360’ pada orbitnya asing
Kala rotasi ialah gerakan berputar pada sumbunya dengan arah yang searah jarum jam
Akibat dan Pengaruh Revolusi Bumi
Sumbu bumi condong 23,5’ terhadap garis tegak lurus pada bidang ekliptika, selama bumi berevolusi dan arah sumbu bumi tidak berubah. Kala revolusi bumi 365,3 hari atau setahun dibagi atas 12 bulan, maka terdapat empat tanggal yang perlu kita perhatikan yaitu ; 21 maret, 21 juni, 23 september dan 22 desember.
- 1. Tanggal 22 Desember
Sumbu bumi dan poros bumi –matahari membuat sudut 90’ + 23,5’ – 113,5’. Letak kutub utara paling jauh terhadap matahari, akibatnya adalah ;
- Daerah kutub utara terus menerus terlindung dari sinar matahari atau malam terus menerus, dan daerah malam total ini makin hari makin sempit dan disebut musim dingin di daerah bumi utara
- Kita di khatulistiwa melihat matahari berada di langit sebelah selatan, pada jam 12.00 siang sinar matahari tegak lurus pada garis 23,5’ lintang selatan itu kita sebut garis balik selatan
- Pada saat yang sama letak kutub selatan berada paling dekat dengan matahari, sehingga terjadi siang terus menerus, karena selalu menghadap matahari. Dan daerah ini makin hari makin sempit dan berakhir tanggal 21 maret. Pada saat itu letak bumi daerah selatan kita sebut daerah Perihelium. Bumi di titik perihelium pada tanggal 1 januari, kecepatan revolusi di daerah periheliuam rata-rata 30,2 km/jam yang merupakan kecepatan bumi tercepat, sehingga bumi berada di daerah perihelium tidak lama kurang dari 0,25 tahun, dengan kata lain musim dingin di belah bumi utara atau musim panas di selatan berlangsung lebih pendek atau kurang dari 3 bulan, dan ini dianggap lebih menguntungkan karena sebagian besar dari benua di belah bumi utara yang lebih singkat menderita karena musim dingin. Dan dari pengamatan pada tanggal 22 desember letak matahari berada pada satu arah dengan rasi bintang Capricorn, sehingga tgl tsb di sebut juga matahari berada pada titik capricornus
- 2. tanggal 21 Maret dan 23 September
Pada kedua tgl ini bumi berada di arah yang berlawanan terhadap matahari, sumbu bumi membuat sudut 90’ terhadap porosbumi – matahari, sehingga kutub utara dan selatan terletak sama jauh terhadap matahari. Akibatnya ialah lamanya waktu siang sama dengan waktu lamanya malam, masing-masing. Pada jam 12.00 siang sinar matahari jatuh lurus pad khatulistiwa, kita sebut matahari berada pada titik okinoksi, artinya siang sama dengan waktu malam jam 12.00
- 3. Pada tanggal 21 juni
Sumbu bumi dan poros bumi – matahari membuat sudut 90’ – 23,5’ = 66,5’. Kutub utara terletak paling dekat dengan matahari, akibatnya :
- Daerah kutub utara terus menerus mendapat sinar matahari atau terjadi siang terus menerus, daerah total siang ini makin lama makin sempit, selama waktu itu didaerah belah bumi utara sedang terjadi musim panas
- Kita di khatulistiwa melihat matahari berada di langit sebelah utara, pada jam 12.00 siang sinar matahari jatuh tegak lurus pada garis 23,5’ lintang utara, garis itu kita sebut Garis Balik (matahari) utara.
- Pada saat yang bersamaan kutub selatan terus menerus terlindung dari sinar matahari, sehingga terjadi malam terus menerus, kita katakana ini sebagai musim dingin. Pada saat itu bumi sedang berada di daerah Aphelium, dan ini terjadi pada tgl 1 juli, kecepatan revolusi di daerah ini rata-rata 29,2 km/jam, yang merupakan kecepatan rata-rata rendah. Dengan kata lain musim panas di daerah bumi utara atau musim dingin di selatan berlangsung lebih lama, dan ini menguntungkan daerah utara. Berdasar pengamatan dari bumi, matahari berada searah dengan rasi bintang cancer, sehingga pada tgl 21 juni itu disebut juga matahari berada di titik Cancer.
Peristiwa musim di bumi :
22 des 21 mar 21 jun 23 September 22 des
Utara dingin semi panas gugur
Selatan panas gugur dingin semi
Capricornus Cancer
Gerakan Rotasi Planet-Plamet
Gerakan rotasi terjadi bersamaan denagan gerak revolusi, dan gerakan ini merupakan gerakan berputar pada sumbunya dengan arah yang searah jarum jam, waktu yang dipergunakanuntuk sekali rotasi 360’ disebut rotasi. Selamama berotasi kedudukan sumbu planet condong dengan besar sudut yang berbeda-beda, seperti gambar di bawah ini
Kecondongan sumbu planet terhadap bidang edarnya
Merku Venus Bumi Mars Yupit Satr Urns Nep Pluto
6’ 9’ 23,5’ 26’ 3’ 236/8’ 98. 29.
Kala rotasi bumi kita sebut sehari semalam. Diantara 9 planet mempunyai kala rotasi yang sangat berbeda-beda, bila kala rotasi bumi 24 jam kita jadikan ukuran, maka kala rotasi merkurius 25 hari, venus 249 hari dan yupiter sangat cepat yaitu 9,9 jam. Yang kala rotasinya hampir sama dengan bumi adalah Mars 24,6 jam
Akibat-akibat dari rotasi
- Terjadinya pergantian siang dan malam
- Terjadinya perbedaan waktu setempat
- Terjadinya pembelokan arah angina
- Terjadinya pemepatan bumi di daerah kutub
- Semua benda langit di luar bumi seolah-olah beredar dari timur ke barat
Pergantian siang malam:
- Siang dan malam apabila muka bumi menghadap ke matahari, sehingga mendapat sinar langsung dari matahari
- Malam ialah apabila muka bumi membelakangi matahari sehingga tidak mendapat sinar langsung
Karena rotasi bumi sesuai arah jarum jam, maka siang dan malam selalu di mulai dari timur berurutan kearah barat, dengan demikian siang dan malam saling bergantian sambung menyambung terus menerus. Bagaimana cara pemberian nama hari ? dilakukan dengan perjanjian dan batas tempat yang disebut Batas garis tanggal internasional. Yaitu garis bujur barat/ timur 180, garis itu terletak membujur dari kutub utara – selatan di tengah-tengah samudera pasifik, sehingga tidak banyak mengganggu. Hari pertama dari tempat sebelah barat garis, terus berangsur ke baratm, jadi bila di sebelah barat garis dimulai dengan hari minggu, maka di sebelah garis sebelum hari minggu berarti hari sabtu, bila hari minggu kita terbang ke California dari Tokyo, kita sampai di California menghadapai malam minggu, demikian seterusnya.
Perbedaan waktu:
Keliling khatulistiwa 360’ busur, sekali bumi berputar 360’ selama 24 jam, satu jam meliputi daerah waktu 360’ ; 24 = 15’, setiap 15’ berbeda waktu 1 jam, disebut perbedaan waktu setempat. Secara astronomis Indonesia terletak diantara 95’ BT – 111’ BT yang berarti sepanjang 46’ bujur bumi atau 3 x 15’ bujur bumi atau meliputi 3 daerah waktu setempat ; WIT ; maluku , irian, WITA ; kalimntan, sulawesi, NTB, NTT dan timor, WIB ; sumatera, jawa.
Perhitungan tahun matahari:
Perhitungan tahun yang berdasar revolusi dan rotasi bumi disebut tahun matahari, dan dasarnya adalah :
- Kala rotasi bumi = 24 jam = sehari semalam, biasa disebut sehari
- Kala revolusi bumi 365,25 x kala rotasi bumi = 365,25 hari = 1 tahun
Satu tahun berumur 365 hari dan ada kelebihan 6 jam setiap tahunnya , dan setiap tahun yang ke 4 atau angkanya habis di bagi 4 di beri umur 366 hari, disebut kabisat.
Pada abad 16 adanya keanehan di temukan, yaitu awal semi tidak lagi jatuh pada 21 maret, tetapi telah maju jauh, dan akhirnya diketemukan : kala revolusi bumi bukan 365 hari 6 jam , tetapi tepatnya ialah 365 hari 5 jam 56 menit, atau 365 hari 6 jam kurang 4 menit.
Peredaran Bulan:
Bulan adalah satu-satunya satelit kita (bumi), sebagai benda langit bulan sekaligus melakukan 3 kali gerakan :
- bulan berotasi pada sumbunya sesuai dengan arah jarum jam
- bulan berevolusi mengitari bumi
- terbawa bumi mengitari matahari
Muka bulan yang menghadap ke bumi
selalu sama tidak berubah, artinya kala rotasi dan revolusi sama yaitu
27,3 hari. Pada waktu bulan baru, matahari, bulan dan bumi terletak
dalam satu garis lurus.
-
Setiap hari bulan beredar (1 : 27,3) x 360’ = 13,2’
-
Selama 27,3 hari bumi telah beredar
menmpuh jarak 27,3’. Karena 1 hari bumi berevolusi 1’. Bulan dari
kedudukan purnama untuk sampai pada kedudukan bulan purnama kembali
harus menempuh 27,3’ dan putaran itu di tempuh bulan dalam waktu (27,3 :
13,2) hari, jadi dari bulan purnama ke purnama berikutnya memerlukan
waktu 27,3 hari -/+ 2,2 hari = 29,5 hari
Perhitungan bulan dan tarikh
Pranoto Wongso:
No Jawa Masehi Arab Jawa II
1. Kaso Juli – Agustus Sya’ban Ruwah
2. Karo Agustus – Sept Ramadhan Puasa
3. Katigo Sept – Oktober Syawal Syawal
4. Kapat Okt – Nop Zulkih Dulkaidah
5. Kalimo Nop – Des Zulhijah Besar
6. Kanem Des – Jan Muharam Sura
7. Kapitu Jan – Febr Safar Sapar
8. Kawolu Febr – Maret Robiulawal Maulud
9. Kasongo Maret – April Robiulakhir Bakdomaulud
10. Kasadaso April – Mei Jumadilawal Jumadilawal
11. Dhesto Mei – Juni Jumadilakhir Jumadilakhir
12. Sodho Juni – Juli Rajab Rajab
Dan masing-masing umat di Indonesia dalam menentukan hari-hari besarnya memakai cara berbeda-beda ada yang memakai perhitungan matahari, bulan dan ada yang menggabungkan keduanya, oleh karena itu kadang jatuhnya haripun jadi berbeda pula.Inilah keragaman budaya nusantara,namun tetap"bhineka tunggal ikha".
sumber : kyaimbeling.wordpress.com