Ajian Tiwikrama

Ajian Tiwikrama
Pada kesempatan kali ini kita bahas unci Ajian Tiwikrama. Dengan memiliki ajian ini maka akan memiliki kekuatan yang luar biasa layaknya raksasa, seseorang merasa diriya bagaikan Raksasa yang sedang murka dalam pandangan bathinnya. Sedangkan dalam pandanganya, lawan akan terlihat sangat kecil hingga membangkitkan murkanya untuk menyerang dan menghancurkan siapapun yang ada dihadapannya. Ajian Tiwikrama ini konon merupakan ilmu yang dimiliki oleh Dewa Wisnu, Dasamuka, Hanoman, dan Kresna dalam pewayangan, sedang dalam khasanah legenda yang pernah di filmkan, ajian ini konon dimiliki oleh Bandung Bandawasa, Angling Darma, Batik Madrim, dan Brahma Kumbara. Ajian Tiwikrama ini tidak boleh dengan sembarangan untuk dikeluarkan bila tidak dalam keadaan terpaksa. Karena perubahan bentuk secara ghaib diri anda menjadi Raksasa sangat membutuhkan kekuatan ghaib atau energi spiritual yang sangat besar. Terlebih lagi bila digunakan dalam keadaan marah. Maka kekuatan ghaib yang anda simpan yang dimiliki akan tersedot habis. Oleh karena itu gunakan ajian tiwikrama ini pada waktu dan sasaran yang tepat saja.

Ajian Dasendriya

Ajian Dasendriya
Sebelum kita membicarakan tentang Ajian Dasendriya, maka kita pahami terlebih dahulu untuk melakukan pembersihan diri dengan ber-Karana Sarira (Suskma Sarira yang sudah terurai bersih). Karana Sarira; Manomaya Kosha adalah lapisan diri kita yang tersusun dari pikiran, perasaan dan tindakan. Pikiran haruslah bersih, sikap mestilah penuh welas asih, dan kebaikan harus selalu dalam keadaan tanpa pamrih. Karena itu, untuk bisa mencapai Swargaloka, siapapun harus terlebih dulu membersihkan diri, caranya dengan melakukan Suksma Sarira; yaitu membersihkan keinginan, hawa nafsu, dan emosi yang negatif.
Selain itu, seseorang juga harus melakukan Triantah Karana, yaitu mengendalikan Buddhi (hati, naluri), Manah (akal pikiran) dan Ahamkara (rasa keakuan diri). Dengan bisa melakukan minimal beberapa hal di atas (Karana Sarira, Suksma Sarira, Triantah Karana), seseorang akan bisa menguasai ilmu yang sangat hebat, yaitu Dasendriya.

Aji Gineng

Aji Gineng
Sekarang kita akan bahas Aji Gineng. Konon Aji Gineng, yang dipercaya memiliki kekuatan yang luar biasa dan sekaligus di miliki oleh Prabu Angling Darma ini sangat banyak sekali diburu dan ingin di pelajari oleh para pecinta ilmu Jawa. Pemilik Aji Gineng di percaya mampu memahami bahasa hewan, layaknya Prabu Angling Darma yang bisa mengerti bahasa hewan (Binatang).
Pemilik Aji Gineng, bukan hanya bisa mendengarkan bahasa binatang atau juga memahaminya akan tetapi Pemilik ilmu ini juga memiliki tingkat keilmuan yang linuwih dan sulit untuk di kalahkan. Berikut gambaran kehebatan ilmu Aji Gineng:
  •     Mampu Mendengarkan dan memahami bahasa hewan (Binatang)
  •     Memiliki Kewibawaan yang di segani
  •     Kekebalan dari serangan senjata apapun baik tumpul dan tajam
  •     Mampu menghadirkan bayangan diri/ kembaran
  •     Dan masih banyak lagi

Ajian Halimunan

Ajian Halimunan
Pada kesempatan kali ini kita bahas mengenai sebuah ilmu yang bisa menghilang dari pandangan lawan, untuk memiliki keilmuan ini tentulah harus menguasai Ajian Halimunan. Ajian ini salah satu ajian andalan dari Prabu Angling Dharma yang sangat terkenal kesaktiannya. Dengan ajian ini Angling Dharma bisa menghilang dari pandangan lawannya dan bisa menaklukkan lawannya sebab tidak terlihat oleh pandangan mata sang lawan. Ajian Halimunan atau dikenal dengan nama lain Ajian Panglimunan. Banyak orang membahas ajian ini, ada yang menyebutnya bahwa ajian yang bisa menghilang dengan sebutan lain yaitu ajian siluman, ajian wewe putih, ajian welut putih, ajian selimut kabut, ajian pedut ireng, dsb. Tentunya ajian bisa menghilang menjadi salah satu ilmu favorit dikalangan spiritualis, namun untuk menguasai ajian ini tidaklah mudah, butuh lelaku berat dengan tapa brata untuk mendapat kekuatan ghaib agar bisa menghilang. Maka mari kita bahas Ajian Halimunan untuk menambah wawasan kita dalam khasanah ilmu ghaib di bumi nusantara ini.

Ajian Rengkah Gunung

Ajian Rengkah Gunung
Banyak teman-teman yang bertanya tentang salah satu ajian legendaris yaitu ajian renkah gunung. Maka pada kesempatan kali ini kita bahas terkait Ajian Rengkah Gunung. Jika di tilik secara sejarah nama ajian tersebut sebenarnya tidak ada. Hanya terpopuler karena sinetron. Mungkin karena korban sinetron Angling Dharma banyak orang yang cari ajian milik durgandini atau sudowirat tersebut. Bahkan ada yang menawarkan beberapa paranormal memanfaatkan moment tersebut dengan memberi layanan pengisian ajian rengkah gunung dengan mahar, tentu itu syah-syah saja.
Sebelum kita bahas Ajian Rengkah Gunung bagaimana rahasianya, mari kita bahas apa itu rengkah gunung. Arti dari rengkah gunung, berasal dari bahasa Jawa. Rengkah artinya adalah retak, remuk, rusak, bedah, terbelah atau dalam klasifikasi yang lebih luas bisa dimaknai penghancur.

Ajian Pancasona

Ajian Pancasona pada kesempatan kali ini kita akan bahas. Ajian Pancasona adalah ilmu yang membuat seorang yang meninggal dunia bisa hidup kembali, selama tubuhnya terpapar angin. Pemilik ajian pancasona akan memiliki kesaktian yang membuat pemiliknya terbebas dari kematian.
kunci ajian pancasona, mantra ajian pancasono, sejarah ajian pancasona, arti kata pancasona, rahasia ilmu pancasona, cara menguasai ilmu pancasona,
Sebelum kita mempelajari ajian pancasona alangkah baiknya jika mengenal lebih jauh sejarah ilmu pancasona ini. Arti pancasona adalah berasal dari kata panca yang artinya lima sedangkan sona/ sono berarti penjuru jadi arti dari nama panca sona adalah lima penjuru.kemudian mengapa ajian ini dinamakan pancasona kerena orang yang memiliki ilmu pancasona tidak bisa mati apabila masih menyentuh tanah. ilmu jawa kuno ini memang sangat terkenal pada jaman kerajaan dahulu, selain ilmu pancasona yang sama – sama hebatnya adalah ilmu rawa rontek.
Sejarah Asal-Usul Ajian Pancasona
Pada zaman dahulu kala, ada seorang resi setengah manusia dan setengah kera. Namanya adalah Resi Subali. Resi inilah yang memiliki Kunci Ajian Pancasona. Ilmu itu kemudian diberikan kepada Raja Rahwana atau Prabu Dasamuka. Namun, ajian pancasona kemudian disalahgunakakan Dasamuko untuk kejahatan.

Kunci Mantra Brahmastra

Kunci Mantra Brahmastra merupakan ilmu warisan leluhur yang sangat dahsyat. Kunci Mantra Brahmastra tidak sembarang orang memilikinya, hanya yang diberikan anugerah dalam menguasai 7 unsur energi shakti/ serat tubuh. Sebelum kita bahas bab Kunci Mantra Brahmastra, kita tilik dahulu apa itu brahmastra.
Mungkin anda mendengar brahmastra dari cerita film mahabharata, suatu cerita menarik untuk kita bahas terkait senjata ampuh yang konon maha dahsyat seperti kekuatan nuklir di jaman modern ini.
Dalam kisah Mahabharata yang memiliki kemampuan memanggil Brahmastra tidak banyak. Mereka yang bisa memanggil merupakan garis keilmuan dari Begawan Parasurama. Murid dari Parasurama antara lain Guru Durna, Bhisma Dewabrata, dan Adipati Karna. Guru Durna menurunkan keilmuan tersebut pada muridnya Arjuna dan putranya Aswatama.

Kunci Ilmu Kakang Kawah Adi Ari-Ari

Membedah Kaweruh Sedulur Papat Lima Pancer yang tak lain dikenal dengan Kunci Ilmu Kakang Kawah Adi Ari-ari. Ilmu Kejawen yang secara turun temurun dari jaman dahulu hingga sekarang layak dilestarikan dan dijaga keberadaannya agar tidak punah ditelan jaman, sebab keilmuan ini yang original sudah sangat langka, jika sekedar wejangan atau wedarannya mungkin masih bisa kita temukan dalam buku kuno, sebab keilmuan jawa kuno yang satu ini yaintu Kunci Ilmu Kakang Kawah Adi Ari-Ari tidak tertulis sebab dari generasi ke generasi diturunkan dan dijaga pakem keasliannya dan hanya diberikan secara terbatas. Mari kita bahas terkait keilmuan ini secara jelas.
Mengambil dari Kitab Kidungan Purwajati tulisannya dimulai dari lagu Dhandanggula yang bunyinya sebagai berikut:
"Ana kidung ing kadang Marmati Amung tuwuh ing kuwasanira Nganakaken saciptane Kakang Kawah puniku Kang rumeksa ing awak mami Anekakake sedya Ing kuwasanipun Adhi Ari-Ari ingkang Memayungi laku kuwasanireki Angenakken pangarah Ponang Getih ing rahina wengi Ngrerewangi ulah kang kuwasa Andadekaken karsane Puser kuwasanipun Nguyu-uyu sabawa mami Nuruti ing panedha Kuwasanireku Jangkep kadang ingsun papat Kalimane wus dadi pancer sawiji Tunggal sawujud ingwang."
Pada lagu diatas, disebutkan bahwa “Saudara Empat” itu adalah Marmati, Kawah, Ari – ari (plasenta/ tembuni) dan Darah yang umumnya disebut Rahsa. Semua itu berpusat di Pusar yaitu berpusat di Bayi.

Animated Pictures Myspace CommentsAnimated Pictures Myspace Comments